1. Malam Yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan
Ayat ketiga Surat al-Qadr dalam Al-Quran menyatakan bahwa malam Lailatul Qadr, malam kemuliaan, lebih baik dari seribu bulan. Hal ini menunjukkan kehebatan luar biasa malam ini, yang dianggap lebih unggul dari seribu bulan lainnya. Dalam Miqzizat Lailatul Qadr: Mencari Berkah di Malam Seribu Bulan yang ditulis oleh Arif M. Riswant, keberkahan yang diperoleh pada malam Lailatul Qadar dianggap lebih besar dari keberkahan yang diperoleh. 83 tahun 4 bulan kemudian. Hal ini menandakan tingginya nilai spiritual dan keberkahan yang dikandung malam itu. Tafsir al-Wasit juga menjelaskan bahwa sedekah yang sedikit lebih utama dari pada banyak, tergantung faktor waktu, tempat, keikhlasan hati, dan kebaikan dalam beramal. Hal ini menekankan pentingnya kualitas dan integritas dalam beribadah.
2. Turunnya Al Quran sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Tahun Lailatul Qadar juga dianggap sebagai masa turunnya Al-Quran yang merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW dan menjadi pedoman utama kehidupan umat Islam. Turunnya Al-Quran pada malam Lailatul Qadr merupakan momen yang sangat penting dalam sejarah Islam ketika wahyu Ilahi diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin spiritual dan sah umat manusia. Al-Quran tidak hanya menjadi sumber ajaran agama, tetapi juga landasan moral dan etika bagi umat Islam, yang mengatur setiap aspek kehidupan, mulai dari shalat, mu’amara, hingga adat istiadat sosial. Selain merayakan Keberkahan malam Lailatul Qadar, juga memperingati momen yang sangat penting dalam sejarah Isalam.
3. Turunnya Malaikat ke Bumi
Dalam surat al-Qadr ayat keempat, pada malam Lailatul Qadr, turunlah malaikat dari singgasana Allah ke bumi untuk menyelesaikan segala urusan. Buku “Berhasil Berburu Lailatul Qadar” yang ditulis oleh Muhammad Adam menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadal memiliki ciri-ciri yang tidak biasa seperti banyak malaikat turun ke bumi. Kehadiran para bidadari tersebut dianggap sebagai tanda berkah dan rahmat dari Allah SWT. Munculnya malaikat menunjukkan pentingnya malam ini dalam kehidupan spiritual umat Islam dan menegaskan bahwa Lailatul Qadal adalah momen yang penuh berkah dan keistimewaan yang mempererat hubungan manusia dengan Penciptanya.
4. Malam Pencatatan Takdir
Lailatul Qadar juga dianggap sebagai momen pencatatan takdir umat manusia. Hal ini dijelaskan dalam ayat keempat surat ad-Dukhan Al-Qur’an yang menyatakan bahwa pada malam ini segala sesuatu akan dijelaskan dengan hikmah. Penjelasan tersebut juga diperkuat dengan penafsiran Kitab Tafsir Ibnu Katsir yang memuat Lailatul Qadr karya Rahul Mahfuz yang berisi petunjuk rinci tentang penulisan takdir tahunan seseorang. Takdir dinyatakan sebagai halaman yang digambarkan ditetapkan oleh Allah SWT. Pemahaman ini menegaskan bahwa Lailatul Qadr bukan sekedar momen berkah dan wahyu al-Quran, namun juga momen penting yang mencatat nasib seseorang di tahun yang akan datang. Jadikan Malam Lailatul Qadar sebagai kesempatan kita untuk mempertebal Ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5. Malam Pengampunan Dosa
Sayyida Aisyah meriwayatkan Hadits Nabi SAW pada malam Lailatul Qadr, malam pengampunan dosa. Dalam sebuah hadits, Sayyida Aisha bertanya kepada Nabi SAW bagaimana harus bersikap ketika datang di malam Lailatul Qadr. Nabi SAW memanjatkan doa, “Ya Allah, Engkau benar-benar Maha Pemaaf dan Pencinta Pemaaf. Oleh karena itu, mohon maafkan aku atas segala kesalahanku” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah) Saya menyarankan anda membacanya. Doa ini menekankan pentingnya memohon ampun dan menerima keberkahan di malam istimewa ini. Nabi SAW memberikan petunjuk praktis kepada umatnya di malam Lailatul Qadr agar memperoleh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Jadikan Malam Lailatul Qadar sebagai malam untuk kita beribadah dan meminta pengampunan Allah SWT.